Senin, 17 Maret 2014

biodata richie fm




Biodata Richie Five Minutes

* Nama Lengkap : RICHIE SETIAWAN
* Posisi : VOKALIS
* TTL : BANDUNG 18 MEI 1983
* Email : richie_fm@yahoo.com
* Facebook : http://www.facebook.com/
* Hobi : EXTREME SPORT
* Musik Favorit : ROCK ‘N SOUL
* Warna Favorit : MERAH HITAM
* Makanan Favorit : JAPANESE FOOD

Richie mulai menyanyi kelas 4 SD, Ayahnya yang seorang pemain bass, jiwa seni mengalir pada tubuh Richie. Richie sering ngeband bersama teman-teman nongkrongnya, bikin band kecil-kecilan, coba ikutan parade/festival yang selalu mereka juarai dalam urutan 3 besar. Setelah SMA, Richie mulai coba-coba bergabung dengan band sekolahannya. Bangku kuliah pun sempat dicicipinya, namun baru 2 bulan masuk di universitas dia mendapat tawaran bergabung dengan salah satu band, dan tanpa basa-basi dia langsung menerimanya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 tahunan, richie memutuskan untuk ikut audisi vokal, pada ajang THE DREAM BAND 2005. Richie sukses menjuarai ajang tersebut, dan menjadi wakil kota Bandung, yang tergabung dalam band ANKARA.

Pada tahun 2006, FIVE MINUTES mengadakan AUDISI VOKAL, pada moment inilah awal bergabungnya richie dengan FM (Five Minutes). Pada akhir audisi, Pemenang jatuh pada tangan richie, dan dia layak mengisi kekosongan bagian vokal FIVE MINUTES.

biodata five minutes


Biodata Personil Five Minutes

BIODATA
~NAK FIVE MINUTES~

NAMA : RICKY FM
POSISI : KEYBOARD
TTL : BANDUNG 4 NOVEMBER 1974
HOBI : MUSIK,MOTOSPORT,GAME DLL
MUSIK FAVE : ALL KIND OF MUSIC
MAKANAN FAVE : BUBUR AYAM,SOP BUNTUT GORENG,NASI GORENG IKAN ASIN..DLL
MINUMAN FAVE : ICE TEA

Drie FM

POSISI : BASS PLAYER
TTL : BANDUNG, 27 JANUARI 1974
HOBI : MAIN PS, FUTSAL, NONTON (DVD, TV, DLL)
MUSIK FAVE : ROCK, FUNKY, JAZZ FUSION
MUSISI FAVE: RED HOT CHILLI PEPPERS, INCUBUS, STING, LEVEL 42, CASIOPEA
MINUMAN FAVE: SEGALA JENIS KOPI

Richie FM

POSISI : VOKAL
TTL : BANDUNG 18 MEI 1983
HOBI : EXTREME SPORT
MUSIK FAVORIT: ROCK 'N SOUL
WARNA FAVORIT: MERAH HITAM
MAKANAN FAVORIT: JAPANESE FOOD


Irul FM

POSISI : GUITAR
TTL : BANDUNG, 20 JANUARI 1980
HOBBY : MAIN PS,SEPA


Aria FM

POSISI : DRUMMER
TTL : BANDUNG, 09 MEI 1981
HOBI : TRAVELING
MUSIK FAVE : ALL KIND OF MUSIC
MAKANAN & MINUMAN FAVE : SOP BUNTUT GORENG, LEMON TEA


Grup asal Bandung yang kerap mengenakan sarung, Five Minutes kemarin mengeluarkan album terbaru bertajuk “Rockmantic” di Hard Rock Kafe. Dalam album keenam ini perubahan terjadi khususnya pada jenis musik serta para personilnya.
Unsur pop rock sangat kentara sekali namun cerita tentang cinta tetap menjadi jualan grup yang beranggotakan Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Aria Yudistira (drum) dan Rulhilman (gitar).

Selasa, 04 Maret 2014

Pantai Timang : Pantai Gunung Kidul


Pantai Timang berlokasi di Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, yang menyuguhkan Pasir Nan Putih di Pantai Gunung Kidul. Pantai ini bertempat di sebelah barat Pantai Nglambor, Pantai jogan, dan pantai siung atau di sebelah timur sejajar dengan Pantai Seruni, Pantai Pok Tunggal, Pantai Ngetun. Jarak dari Kota Wonosari ke Pantai Timang kurang lebih 35 km.

pantai timang Pantai Timang : Pantai Gunung Kidul

Akses Menuju Pantai Gunung Kidul “Pantai Timang”

Wisatawan Pantai Timang masih belum sebanyak pantai-pantai lain yang ada di Gunungkidul. Akan tetapi, pemandangan yang disuguhkan di pantai ini jelas saja tidak kalah bagusnya dengan pantai-pantai tersebut. Terlebih lagi, bagi anda yang menyukai fotografi, dengan mengunjungi Pantai Timang “ Pantai Gunung Kidul “ ini anda bisa mengambil berbagai foto yang menarik. Akses jalan ke pantai ini memang belum seluruhnya mulus, akan tetapi kendaraan seperti mobil bisa menempuh jalan tersebut. Hal ini tentu saja lebih mudah jika dibandingkan dengan naik kendaraan umum. Ada dua jalur yang bisa ditempuh untuk menuju ke Pantai Timang ini yaitu dengan melewati Jalan Raya Baron maupun melalui desa Purwodadi Tepus. Namun, Jalan Raya Baron memang jauh lebih direkomendasikan karena lebih nyaman dan aman untuk dilalui. Sementara jika anda memilih untuk melewati desa Purwodadi Tepus, maka anda harus berhati-hati karena anda akan melewati jalan yang naik turun dan belokan-belokan yang cukup tajam. Untuk bisa ke pantai ini memang tidak mudah karena tidak tersedianya papan petunjuk sehingga, anda harus bertanya kepada warga sekitar.
jalan ke pantai timang Pantai Timang : Pantai Gunung Kidul


Ciri Khas Pantai Gunung Kidul Timang

Pantai Timang memiliki ciri khas yang tidak jauh berbeda dengan Pantai Gunung Kidul yang lainnya. Dengan hamparan pasir putih serta banyaknya tumbuhan pandan memberikan kesan yang menarik bagi pantai ini. Selain itu, anda juga bisa menemukan berbagai biota laut. Ciri khusus yang membedakan pantai ini dengan pantai lain adalah adanya pulau karang yang letaknya 200 meter ke arah barat yang dikenal dengan nama Watu Panjang atau Batu Panjang atau Pulau Timang. Anda perlu menempuh jarak 50 hingga 10 meter dari bibir pantai untuk bisa sampai ke Pulau Timang.

Pengalaman Ekstrim Ke Pulau Timang Akses yang ditawarkan untuk para pengunjung yang ingin ke pulau Timang yaitu dengan menaiki Gondola Pantai Timang, kereta gantung ala tradisional. Kereta gantung ini tidak semodern seperti kereta-kereta gantung yang ada di Ibu Kota karena dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana yaitu dengan kayu dan tali atau tambang sebagai penghubungnya. Sebenarnya, kereta gantung ini bukanlah fasilitas yang disediakan untuk wisatawan karena digunakan untuk nelayan yang ingin menyeberang ke batu karang. Di sanalah, mereka akan memancing lobster untuk kemudian dijual kembali atau dikonsumsi sendiri. Pantai Timang Yogyakarta sendiri bukanlah pantai yang secara komersil dibuka, jadi tidak usah heran jika anda tidak dapat menemukan fasilitas apapun di sana. Akan tetapi, untuk dapat menaiki kereta gantung ini, anda diharuskan mengeluarkan kocek. Awalnya, kereta gantung ini bisa dinaiki dengan gratis. Namun, setelah banyak wisatawan yang datang ke pantai ini mencoba kereta gantung ini, para nelayan berinisiatif untuk menetapkan tarif untuk menambah penghasilan mereka. Akan tetapi, walaupun anda membayar tidak ada asuransi, sehingga resiko ditanggung sepenuhnya oleh anda sendiri.
Ketika anda berkunjung ke pantai ini, sebaiknya jangan lupa untuk membawa bekal karena tidak adanya warung makanan.

pantai sadeng

Pantai Sadeng

Lokasi: Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Pantai Sadeng
Sungai Bengawan Solo bermuara di Laut Jawa tepatnya di Kota Gresik menyimpan banyak sejarah yang melegenda salah satunya tokoh Joko Tingkir yang berhasil menaklukan buaya-buaya di sungai tersebut. Betapa melegendanya sungai Bengawan Solo tersebut hingga kita tidak banyak yang tahu mengenai serjarah purba sungai tersebut. Sebelum bermuara di Laut Jawa, sungai Bengawan Solo pernah bermuara di Laut Selatan Jawa tepatnya di Pantai Sadeng Gunung Kidul.

Apa yang terjadi sehingga Bengawan Solo berpisah dengan Pantai Sadeng muara lamanya itu? Dan memilih mengembara hinggai pantai utara Jawa. Kejadian yang memisahkan Bengawan Solo dengan Pantai Sadeng terjadi sekitar lima juta tahun yang lalu, ketika proses geologi menggerakkan lempeng Australia sehingga terjadi benturan dengan lempeng Jawa. Akibat terjadinya benturan keras tersebut mengakibatkan lempeng Jawa bagian selatan permukaannya naik dan terciptalah garis pantai baru serta sebagian daratan menyembul dari dari dalam laut berbentuk tebing curam.

Secara administratif Pantai Sadeng terletak di Desa Songbanyu, Kecamatan Girisuno, Gunung Kidul, DIY. Jarak tempuh sekitar 70 km dari kota Yogyakarta memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Perjalanan menuju Pantai Sadeng kita akan banyak sekali melihat pemandangan yang masih alami, bukit kapur yang memanjang membentuk aliran sungai. Sepanjang tepian sungai purba itu telah berganti menjadi lahan bertanam palawija oleh penduduk. Curah hujan yang cukup rendah  setiap tahunnya menyebabkan petani di daerah sini lebih memilih menjadi petani palawija kalaupun ada yang menanam padi, mereka lebih memilih padi jenis gogorancah atau dewi sri yang bisa bertahan di lahan kering. Penduduk di sekita Pantai Sadeng memiliki dua profesi sekaligus sebagai petani dan nelayan.

Kawasan Pantai Sadeng dikembangkan menjadi pelabuhan nelayan pada tahun 1983. Cikal bakal pengembangan ini ditandai dengan kedatangan para nelayan dari daerah Gombong yang melihat potensi besar di pantai ini.  Jauh sebelum kedatangan para nelayan dari Gombong, Pantai Sadeng pernah menjadi pelabuhan yang kemudian lama tidak aktif dikarenakan kepercayaan penduduk setempat yang melarang melaut. Larangan itu berkaitan dengan mitos Ratu Laut Selatan serta kepercayaan bahwa Pantai Sadeng adalah pantai yang wingit.

Menurut kepercayaan masyarakat lokal, nama Sadeng itu bermula dari nama Sedeng yang berarti cukup. Jadi siapapun yang masuk ke Pantai Sadeng akan mampu bertahan dan tidak perlu untuk menjadi rakus atau tamak. Kearifan lokal inilah yang melatarbelakangi masyarakat sekitar untuk membuka kembali kawasan Pantai Sadeng menjadi pelabuhan ikan bagi para nelayan. Dengan memegang teguh kepercayaan tersebut, para nelayan di Pantai Sadeng tetap bisa hidup dengan berkecukupan dan saling menghargai satu dengan lainnya.

Sebagai tempat kunjungan wisata, keindahan Pantai Sadeng tidak kalah unik dan khas dibandingkan dengan pantai selatan lainnya. Deburan ombak yang tinggi dikala air pasang, warna-warni biru hijau air pantai yang membentang luas dari dermaga hingga ujung pantai. Kesibukan para nelayan dan pemancing menjadi ciri khas kehidupan pantai ini. Perbukitan yang mengelilingi pantai ini menjadi sebuah tembok besar yang memancarkan keindaha dengan bebatuan karang yang ditumbuhi tumbuhan hijau.

Perjalanan menuju Pantai Sadeng tidaklah sulit, berbagai angkutan telah tersedia mulai dari angkutan yang bersifat pribadi alias ojek sampai angkutan umum alias minibus. Dari pusat kota Wonosari kita langsung ke arah Semanu dilanjutkan ke Rongkop dan akhirnya kita mencapai kecamatan Girisubo, Pantai Sadeng. Kenyamanan perjalanan tidak perlu diragukan karena jalanan sudah diaspala dari Wonosari hingga ke Pantai Sadeng. Perjalanan dari Wonosari hingga Pantai Sadeng akan menjadi perjalanan penuh romantika, jalanan yang naik turun dengan selingan tikungan tajam dan perbukitan yang terus menjadi teman perjalanan sampai pada di titik akhir di Pantai Sadeng.

pantai baron

Pantai baron

Obyek Wisata PantaiPantai Baron, pantai paling populer di Gunungkidul, karena pantai ini adalah pantai pertama yang akan ditemui jika mengunjungi gugusan kecup mesra laut dan daratan, simbol keelokan wisata pantai Gunungkidul Jajaran Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Krakal danPantai sundak berderet di sana, memanjakan pengunjung akan keriuhan ombak pembawa kedamaian kalbu.

pantai baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 20 km arah selatan kota Wonosari (40 km dari kota Yogyakarta). pantai yang menjadi saksi pertemuan antara air laut dan air tawar, yang merupakan hasil dari sungai yang bermuara di satu sudut pantai baron, sebagai perlambang berpadunya dua hati meski dengan perbedaan latar belakang.

Parawisatawan akan dimanjakan dengan keelokan desir angin yang mengantarkan ombak tuk bercumbu dengan hamparan pasir, begitu sabar menunggu datangnya sang kekasih. Hasil kekayaan Baron seperti udang besar (lobster), ikan bawal putih, kakap, tongkol pun siap memanjakan pengunjung, baik yang masih segar ataupun yang siap saji. Sebagai Rekomendasi, menu andalan di sini adalah Sop Kakap.

Satu momen yang teramat sayang dilewatkan adalah Upacara Sedekah Laut yang diselenggarakan oleh masyarakat nelayan setempat setiap bulan suro dalam kalender jawa, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil laut yang telah diberikan.

pantai sarangan



PANTAI SARANGAN

Pantai Sarangan berlokasi di sebelah barat Pantai Krakal, Gunungkidul, Jogjakarta. Pantai ini berada di Desa Ngestirejo, kecamatan Tanjungsari. Pantai Sarangan terbilang unik karena memiliki bentuk lekukan atau melengkung dengan panjang pantainya sekitar 200 meter. Hamparan pasir putih yang luas dengan pemanis dua buah bukit karang yang berada di sisi kiri dan kanan. Jadi, tidak usah heran jika anda berkunjung ke sini, maka mata anda akan dimanjakan oleh panorama yang indah yang akan membuat anda tidak ingin meninggalkan pantai tersebut. fasilitas yang tersedia di pantai ini sudah cukup banyak, mulai dari warung makan, area parkir, kamar mandi, dan lain-lain.

Akses jalur utama untuk menempuh Pantai Sarangan ini adalah Jalan Pantai krakal. Anda bisa mengendarai mobil atau motor untuk mendatangi Pantai Sarangan. Pantai Sarangan terbilang menarik karena memiliki garis pantai yang cukup pendek yang dibatasi dengan bukit kecil yang terletak di kanan kiri. Pantai Sarangan menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan untuk berlibur. Hal ini dikarenakan pemandangannya yang indah serta angin yang sepoi-sepoi memberikan ketenangan jiwa bagi setiap pengunjung yang datang. Selain itu, para pengunjung juga dapat bersantai ria sambil berselonjor di atas hamparan pasir putih sambil menikmati keindahan di sekitar pantai. Pantai Sarangna memiliki daya tarik tersendiri karena panorama yang indah nan eksotis. Jadi, akan ada sensasi tersendiri bagi para wisatawan yang datang. Selain itu, gelombang yang ada di pantai ini tidak terlalu besar sehingga para pengunjung bisa sambil bermain air di tepi pantai.
Bagi sebagian orang, nama Pantai Sarangan mungkin terdengar awam. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan nama-nama pantai seperti Pantai Sundak, Pantai Indrayanti yang memang sudah dikenal luas di kalangan masyarakat. Walaupun demikian, pemandangan yang ditawarkan di pantai ini tidak kalah menariknya dibandingkan pantai-pantai tersebut. apalagi, kealamiannya masih sangat terjaga sehingga akan memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung yang datang berlibur ke tempat ini.

pantai krakal

Obyek Wisata pantai krakal terletak di Desa Ngertirejo,Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Pantai ini adalah salah satu pantai terindah di Yogyakarta, dan salah satu obyek wisata andalan Gunungkidul. Memiliki pantai yang luas dan terpanjang diantara 7 pantai lainnya. Terletak 3 Km sebelah timur pantai baron dengan pasir putih yang membentang berkilauan di sepanjang pantai. Sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati udara laut yang segar sambil jogging, berenang di pantai, dan menikmati keindahan aneka biota laut dengan jaring kecil yang banyak dijual di pinggir pantai.
Pantai Krakal sudah lama terkenal sebagai salah satu pantai di Gunungkidul yang memiliki keindahan alam luar biasa. Garis pantainya yang landai dan mempunyai pasir putih dengan hempasan ombak laut yang jernih. Batu batu karang menghiasi sebagian besar bibir pantai krakal, menjadikan rumah bagi ikan-ikan karang dan biota laut yang berwarna-warni. Ikan damselfish kuning dengan aksen biru di punggungnya, ikan butterflyfish bergaris-garis biru tua dan biru muda, serta sekelompok ikan kecil berwarna biru terang berenang di antara bebatuan karang sangat indah untuk di lihat.
Pantai Krakal memiliki sederet batu karang yang menyembul ke permukaan seolah berbaris memanjang membentuk sebuah jalan setapak di lautan lepas. Bila Anda berkunjung ke pantai ini jangan lupa untuk mengenakan alas kaki karena batu-batu karang ini agak tajam. Beberapa nelayan penduduk sekitar tampak melintas, mencari spot yang strategis untuk memancing. Sementara yang lainnya asyik menyelam untuk mencari umbal, bagi Anda yang tidak tahu apa itu umbal, umbal adalah sejenis hewan laut kecil yang hidup menempel di batu karang, umbal ini oleh penduduk setempat diolah menjadi rempeyek yang gurih dan di jual di deket pantai.
Pantai Krakal memiliki ombak yang besar sehingga cocok untuk bermain selancar. Bagi Anda yang suka selancar silahkan berjalan menuju ke deretan batu karang di lepas pantai untuk kemudian menyongsong ombak bertipe reef break yang cukup menantang. Dasar laut di pantai ini didominasi oleh karang sehingga Anda harus ekstra hati-hati.

Fasilitas :
1. Parkir Kendaraan
2. Mushola
3. Toilet Umum
4. Hotel
5. Warung makan/Restoran

pantai krakal-view-deket-pohon-pandan
pantai krakal-pohon-pandan-tepi-pantai



PANTAI POK TUNGGAL

Alamat: Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

PANTAI POK TUNGGAL
Surga Tersembunyi yang Menantang Nyali

Hamparan pantai pasir putih dengan ombak biru yang menghempas seolah menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan sempit bebatuan tadi. Terlihat beberapa remaja yang asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya di depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.
Namun pesona yang sesungguhnya dari Pok Tunggal adalah barisan tebing karang yang berdiri gagah bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali dan keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini karena hingga kini belum ada jalur pemanjatan.
, terlihat kawanan monyet liar melompat dari balik tebing di sebelah timur. Anehnya di pantai ini juga terdapat mata air tawar, kemungkinan besar berasal dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Sumber air itulah yang memenuhi kebutuhan warung-warung makan dan kamar mandi umum hasil swadaya masyarakat setempat.
Menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal takkan lengkap bila tidak meluangkan waktu sejenak untuk menunggu matahari tenggelam di balik cakrawala.
Pesona Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir putih yang dikelilingi oleh dinding perbukitan merupakan lokasi yang asyik untuk dieksplorasi. Pantai Pok Tunggal yang terletak di antara Pantai indrayanti dan pantai siung  ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya pantai-pantai cantik berpasir putih yang masih alami.
Tarif parkir
  • Sepeda motor : Rp 2.000
  • Mobil: Rp 5.000
  • Minibus: Rp 15.000
Tarif sewa
  • Payung pantai : Rp 20.000
  • Tenda dome: Rp 60.000
WC umum
  • Toilet: Rp 2.000
  • Mandi: Rp. 5.000

Senin, 03 Maret 2014

Pantai Jogan

Pantai Jogan Gunungkidul Eksotisme tergila air terjun yang mengarah ke samudera

Namanya adalah pantai jogan, wah namanya unik lagi kan. Pantai jogan ini masih tetangga deket dari pantai siung, jadi bisa dibilang baratnya pantai siung.
Pantai jogan terbilang pantai yang masih sepi dan minim fasilitas, namun siapa sangka walaupun pantai jogan terbilang sepi namun menyimpan pesona alam yang tidak bisa dianggap remeh.
Jika pantai sebelahnya terkenal karena panjat tebingnya maka pantai jogan mempunya air terjun pinggir pantai, beauty waterfall. Sangat jarang di jumpai air terjun yang langsung mengarah ke samudera. namun pacitan juga memiliki pantai seperti ini namanya pantai banyu tibo.

Seperti kebanyakan pantai digunungkidul yang berpasir putih berudara sejuk dan dipenuhi bukit kapur yang megah maka tidaklah berbeda dengan pantai jogan.

Pantai jogan memiliki eksotisme yang tidak lah biasa untuk sekelas pantai di indonesia, meskipun tidak memiliki diameter yang besar namun cukup memberikan sensasi yang dapat menembus tulang-tulang anda.

Lokasi pantai jogan gunungkidul


Pantai jogan berada di desa purwodadi kecamatan Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, lumayan jauh dari kota jogja, tentu sebanding dengan keindahan pantai jogan

Perjalanan pantai jogan gunungkidul


Admin sarankan anda sebaiknya mengunjungiPantai siungterlebih dahulu untuk melihat tebing alam yang sering di gunakan untuk panjat tebing.

Kemudian setelah puas anda bisa berjalan sambil menikmati pemandangan yang mengarah ke pantai jogan.


Pantai Jogan Gunungkidul yogyakarta jogja

Daya tarik pantai jogan gunungkidul


Seperti yang admin jelaskan di atas bahwa pantai jogan memiliki sebuah kecantikan alam yang tidak biasa, yaitu hadirnya air terjun di bibir pantai, untuk dapat melihat air terjun ini kita harus turun melewati jalan yang cukup licin.

Dan satu hal lagi yang perlu diperhatikan jika anda hendak melihat air terjun di pantai jogan, maka menjadi hal mutlak untuk mengunjungi pada musim hujan agar air dapat turun dengan deras.

Jika anda entah karena suatu alasan ingin mengunjungi di musim kemarau maka siap-siap untuk gigit jari .

Fasilitas pantai jogan gunungkidul


Sebenarnya sangat minim sekali fasilitas di pantai jogan namun jika anda hendak yang lebih maka bisa kembali ke pantai siung, atau anda telah menyiapkan segala sesuatunya sebelum mengunjungi pantai jogan.

Selamat berlibur

Pantai Wediombo

ANTAI WEDIOMBO - Memancing Ikan dari Bukit Karang

Wediombo Wediombo Wediombo

PANTAI WEDIOMBO

Alamat: Jepitu, Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

Pantai Wediombo, Memancing Ikan dari Bukit Karang

Sebuah imajinasi tentang pasir putih maha luas yang memungkinkan mata untuk leluasa meneropong ke berbagai sudut mungkin akan muncul bila mendengar pantai bernama Wediombo (wedi=pasir, ombo=lebar). Namun, sebenarnya pantai Wediombo tak mempunyai hamparan pasir yang luas itu. Bagian barat dan timur pantai diapit oleh bukit karang, membuat hamparan pasir pantai ini tak seluas Parangtritis, Glagah, atau mungkin Kuta.
Penduduk setempat memang mengungkapkan bahwa nama pantai ini yang diberikan oleh nenek moyang tak sesuai dengan keadaannya. Ada yang mengungkapkan, pantai ini lebih pantas menyandang nama Teluk Ombo, sebab keadaan pantai memang menyerupai teluk yang lebar. Terdapat batu karang yang mengapit, air lautnya menjorok ke daratan, namun memiliki luas yang lebih lebar dibanding teluk biasa.
Tapi, di luar soal nama yang kurang tepat itu, Wediombo tetap menyuguhkan pemandangan pantai yang luar biasa. Air lautnya masih biru, tak seperti pantai wisata lainnya yang telah tercemar hingga airnya berwarna hijau. Pasir putihnya masih sangat terjaga, dihiasi cangkang-cangkang yang ditinggalkan kerangnya. Suasana pantai juga sangat tenang, jauh dari riuh wisatawan yang berjemur atau lalu lalang kendaraan. Tempat yang tepat untuk melepas jenuh.
Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini sangat mudah dijangkau bila sebelumnya telah datang ke Pantai Siung. Cukup kembali ke pertigaan di Tepus sebelum menuju ke Siung, kemudian belok kanan mengikuti alur jalan hingga menemukan papan petunjuk belok ke kanan untuk menuju Wediombo.
Letak pantai ini jauh lebih ke bawah dibanding daratan sekitarnya. Beberapa puluh anak tangga mesti dituruni dulu sebelum dapat menjangkau pantai dan menikmati keelokan panoramanya. Sambil turun, di kanan kiri dapat dilihat beberapa ladang penduduk setempat, rumah-rumah tinggal dan vegetasi mangrove yang masih tersisa. Lalu lalang penduduk yang membawa rerumputan atau merawat ternak di kandang juga bisa dijumpai.
Selain panorama pantai yang mengagumkan, Wediombo juga menawarkan pengalaman wisata unik, bahkan ekstrim, yaitu memancing di ketinggian bukit karang.
Bukan hal mudah untuk memancing di bukit karang, sebab letaknya yang jauh dari pantai. Bukit karang itu baru bisa dijangkau setelah berjalan ke arah timur menyusuri bibir pantai, naik turun karang di tepian pantai yang terjal, licin dan kadang dihempas ombak besar, kemudian naik lagi hingga puncak bukit karang yang langsung berhadapan dengan laut lepas yang dalam. Bagi yang telah terbiasa saja, perjalanan menuju bukit karang bisa memakan waktu satu jam.
Namun, hasil yang luar biasa bisa dituai setelah mengalahkan segala rintangan itu. Penduduk setempat mengungkapkan, ikan-ikan berukuran besar sering didapat oleh para turis lokal. Minimal, pemancing akan mendapatkan ikan cucut, atau ikan panjo dalam istilah setempat. Ikan yang panjangnya setara dengan lengan manusia dewasa ini punya 2 jenis, yang berbentuk gilig (silinder) banyak ditemui pada musim kemarau, sementara yang gepeng (pipih) ditemui pada musim hujan.
Untuk memancing, modalnya hanya umpan berupa ikan teri yang bahkan bisa didapatkan di tepian pantai. Tinggal menggunakan pancing atau merentangkan jaring kecil, maka umpan bisa didapat. Murah dan mudah, bukan?
Bagi yang tak cukup punya nyali untuk menuju bukit karang, membeli ikan hasil pancingan mungkin adalah cukup memuaskan. Beberapa pemancing menjual ikan panjo hasil tangkapannya hanya seharga Rp 3.000,00 per ekor, atau kadang dijual per ikat berisi 5 - 6 ekor ikan seharga Rp 20.000. Beberapa warga menawarkan jasa memasak ikan bila ingin mencicipinya segera. Bila tidak, ikan bisa dibawa pulang mentah-mentah, tapi tentu cukup merepotkan.
Paket masakan ikan panjo goreng juga tersedia. Nasi, seekor ikan panjo goreng yang telah diiris kecil beserta sambal mentah dijual sangat murah, hanya Rp 7.000,00. Nasinya dihidangkan dalam bakul kecil, sementara sambalnya dalam cobek. Porsinya cukup banyak, bahkan untuk 2 orang.
Pada saat-saat tertentu, anda bisa melihat upacara Ngalangi yang digelar oleh penduduk setempat. Upacara ini digelar sekali setahun, mirip upacara labuhan besar, tujuannya adalah mengungkapkan syukur pada Tuhan atas anugerah yang diberikan dan memohon rejeki lebih untuk masa mendatang. Anugerah yang dimaksud terutama adalah hasil tangkapan ikan yang jumlahnya lumayan, hingga bisa mencukupi kebutuhan.
Prosesi upacaranya cukup unik, dimulai dengan acara merentangkan gawar atau jaring yang dibuat dari pohon wawar. Jenis jaring ini konon digunakan untuk menangkap ikan sebelum adanya jaring dari senar yang dipakai sekarang. Gawar direntangkan dari bukit Kedongkowok hingga wilayah pasang surut pantai. Perentangan dilakukan saat air pasang, tujuannya adalah menjebak ikan yang terbawa ombak sehingga tak dapat kembali ke lautan.
Setelah air surut, ikan-ikan diambil. Warga kemudian sibuk membersihkan dan memasak ikan tangkapan. Sebagian kecil ikan dilabuh lagi ke lautan bersama nasi dan sesaji. Sebagian besar lainnya dibagi sesuai dengan jumlah keluarga penduduk setempat dan diantar ke rumah-rumah warga. Acara mengantar ikan ke rumah- rumah warga ini sering disebut kendurian besar, wujud kearifan lokal bahwa semua ikan adalah rejeki bersama.
Kecuali upacara Ngalangi, seluruh pesona pantai bisa dinikmati setiap harinya. Retribusi masuk pantai hanya Rp 5.000,00 untuk dua orang plus parkir kendaraan. Bila ingin bermalam atau menggelar sebuah acara yang dihadiri sekelompok kecil orang, terdapat sebuah gubug yang terletak tak jauh dari warung-warung yang berjejer di pantai. Sangat mengasyikkan dan mampu menebus rasa lelah ketika menuju ke pantai ini.

Pantai Siung

PANTAI SIUNG

Alamat: Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

Pantai Siung, Memiliki 250 Jalur Panjat Tebing

Pantai Siung terletak di sebuah wilayah terpencil di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya sebelah selatan kecamatan Tepus. Jaraknya sekitar 70 km dari pusat kota Yogyakarta, atau sekitar 2 jam perjalanan. Menjangkau pantai ini dengan sepeda motor atau mobil menjadi pilihan banyak orang, sebab memang sulit menemukan angkutan umum. Colt atau bis dari kota Wonosari biasanya hanya sampai ke wilayah Tepus, itupun mesti menunggu berjam-jam.
Stamina yang prima dan performa kendaraan yang baik adalah modal utama untuk bisa menjangkau pantai ini. Maklum, banyak tantangan yang mesti ditaklukkan, mulai dari tanjakan, tikungan tajam yang kadang disertai turunan hingga panas terik yang menerpa kulit saat melalui jalan yang dikelilingi perbukitan kapur dan ladang-ladang palawija. Semuanya menghadang sejak di Pathuk (kecamatan pertama di Gunung Kidul yang dijumpai) hingga pantainya.
Seolah tak ada pilihan untuk lari dari tantangan itu. Jalur Yogyakarta - Wonosari yang berlanjut ke Jalur Wonosari - Baron dan Baron - Tepus adalah jalur yang paling mudah diakses, jalan telah diaspal mulus dan sempurna. Jalur lain melalui Yogyakarta - Imogiri - Gunung Kidul memiliki tantangan yang lebih berat karena banyak jalan yang berlubang, sementara jalur Wonogiri - Gunung Kidul terlalu jauh bila ditempuh dari kota Yogyakarta.
Seperti sebuah ungkapan, "bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian", begitulah kiranya perjalanan ke Pantai Siung. Kesenangan, kelegaan dan kedamaian baru bisa dirasakan ketika telah sampai di pantai. Birunya laut dan putihnya pasir yang terjaga kebersihannya akan mengobati raga yang lelah.Tersedia sejumlah rumah-rumah kayu di pantai, tempat untuk bersandar dan bercengkrama sambil menikmati indahnya pemandangan.
Satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya. Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting, tak cuma menjadi penambah keindahan dan pembatas dengan pantai lain. Karang itu juga yang menjadi dasar penamaan pantai, saksi kejayaan wilayah pantai di masa lampau dan pesona yang membuat pantai ini semakin dikenal, setidaknya di wilayah Asia.
Batu karang yang menjadi dasar penamaan pantai ini berlokasi agak menjorok ke lautan. Nama pantai diambil dari bentuk batu karang yang menurut Wastoyo, seorang sesepuh setempat, menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga kini, batu karang ini masih bisa dinikmati keindahannya, berpadu dengan ombak besar yang kadang menerpanya, hingga celah-celahnya disusuri oleh air laut yang mengalir perlahan, menyajikan sebuah pemandangan dramatis.
Karang gigi kera yang hingga kini masih tahan dari gerusan ombak lautan ini turut menjadi saksi kejayaan wilayah Siung di masa lalu. Menurut cerita Wastoyo, wilayah Siung pada masa para wali menjadi salah satu pusat perdagangan di wilayah Gunung Kidul. Tak jauh dari pantai, tepatnya di wilayah Winangun, berdiri sebuah pasar. Di tempat ini pula, berdiam Nyai Kami dan Nyai Podi, istri abdi dalem Kraton Yogyakarta dan Surakarta.
Sebagian besar warga Siung saat itu berprofesi sebagai petani garam. Mereka mengandalkan air laut dan kekayaan garamnya sebagai sumber penghidupan. Garam yang dihasilkan oleh warga Siung inilah yang saat itu menjadi barang dagangan utama di pasar Winangun. Meski kaya beragam jenis ikan, tak banyak warga yang berani melaut saat itu. Umumnya, mereka hanya mencari ikan di tepian.
Keadaan berangsur sepi ketika pasar Winangun, menurut penuturan Wastoyo, diboyong ke Yogyakarta. Pasar pindahan dari Winangun ini konon di Yogyakarta dinamai Jowinangun, singkatan dari Jobo Winangun atau di luar wilayah Winganun. Warga setempat kehilangan mata pencaharian dan tak banyak lagi orang yang datang ke wilayah ini. Tidak jelas usaha apa yang ditempuh penduduk setempat untuk bertahan hidup.
Di tengah masa sepi itulah, keindahan batu karang Pantai Siung kembali berperan. Sekitar tahun 1989, grup pecinta alam dari Jepang memanfaatkan tebing-tebing karang yang berada di sebelah barat pantai sebagai arena panjat tebing. Kemudian, pada dekade 90-an, berlangsung kompetisi Asian Climbing Gathering yang kembali memanfaatkan tebing karang Pantai Siung sebagai arena perlombaan. Sejak itulah, popularitas Pantai Siung mulai pulih lagi.
Kini, sebanyak 250 jalur pemanjatan terdapat di Pantai Siung, memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. Jalur itu kemungkinan masih bisa ditambah, melihat adanya aturan untuk dapat meneruskan jalur yang ada dengan seijin pembuat jalur sebelumnya. Banyak pihak telah memanfaatkan jalur pemanjatan di pantai ini, seperti sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta yang tengah bersiap melakukan panjat tebing ketika YogYES mengunjungi pantai ini.
Fasilitas lain juga mendukung kegiatan panjat tebing adalah ground camp yang berada di sebelah timur pantai. Di ground camp ini, tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di ground camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam.
Tak jauh dari ground camp, terdapat sebuah rumah panggung kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Ukuran base camp cukup besar, cukup untuk 10 - 15 orang. Bentuk rumah panggung membuat mata semakin leluasa menikmati keeksotikan pantai. Cukup dengan berbicara pada warga setempat, mungkin dengan disertai beberapa rupiah, base camp ini sudah bisa digunakan untuk bermalam.
Saat malam atau kala sepi pengunjung, sekelompok kera ekor panjang akan turun dari puncak tebing karang menuju pantai. Kera ekor panjang yang kini makin langka masih banyak dijumpai di pantai ini. Keberadaan kera ekor panjang ini mungkin juga menjadi salah satu alasan mengapa batu karang yang menjadi dasar penamaan dipadankan bentuknya dengan gigi kera, bukan jenis hewan lainnya.
Wastoyo mengungkapkan, berdasarkan penuturan para winasih (orang-orang yang mampu membaca masa depan), Pantai Siung akan rejomulyo atau kembali kejayaannya dalam waktu yang tak lama lagi. Semakin banyaknya pengunjung dan popularitasnya sebagai arena panjat tebing menjadi salah satu pertanda bahwa pantai ini sedang menuju kejayaan. Kunjungan wisatawan, termasuk anda, tentu akan semakin mempercepat teraihnya kejayaan itu.

Pantai Ngetun

Pantai Ngetun di Gunungkidul, Benar-benar Bersih & Alami

Andi Ibnu R A - d'Traveler - Selasa, 25/06/2013 11:20:00 WIB
detikTravel Community -  Satu lagi pantai cantik di Gunungkidul, Pantai Ngetun. Pantai ini punya pasir putih yang halus dan bebatuan tebing yang terlihat eksotis. Pantai Ngetun juga jarang dikunjungi wisatawan, jadi masih sepi dan tenang. Benar-benar perawan!

Berawal dari suka menjelajah ke tempat yang masih belum ketahui orang banyak, pagi itu di hari Minggu (12/5/2013), saya mau berberkunjung ke salah satu pantai di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Dengan melihat informasi dari media sosial, ternyata ada pantai yang masih terlihat alami dan sepi yang bernama Pantai Ngetun. Namnya saja terdengar unik di telinga saya. Pantai Ngetun berada di Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul.

Saya berangkat dari Kota Yogya sekitar pukul 12.00 WIB bersama teman, Shinta. Sesampainya di Kecamatan Tepus, kami berjalan perlahan berharap ada papan penunjuk arah menuju Pantai Ngetun. Sesekali, kami juga bertanya kepada warga sekitar.

Agak sulit mencari jalan masuk ke Pantai Ngetun, sebab wisatawan pertama harus menemukan SDN IV Tepus yang keberadaannya agak tersembunyi di balik semak belukar. Gedung sekolah itu berwarna kuning.

Setelah menemukan SDN IV Tepus, kita bisa melewati jalan yang ada di sampingnya dengan mengikuti jalan beton. Lalu kita bertemu pertigaab kuburan keramat dan lurus saja.

Setelah itu, kita melewati jalan bebatuan yang penuh guncangan dan melewati 2 pedesaan. Dari info warga sekitar, kita akan melewati sebuah lapangan yang ada pohon beringin besar. Llau, setelah itu lurus saja hingga bertemu dengan pusat mata air, sebagai tempat memakirkan kendaraan. Kemudian, kami berjalan kaki karena harus melewati bebatuan yang licin.

Sekitar pukul 13.45 WIB, akhirnya kita sampai di Pantai Ngetun setelah perjalanan yang penuh guncangan. Pantai ini masih bersih dan sepi tanpa ada wisatawan lain, serasa pantai itu milik pribadi. Kita dimanjakan pasir putih yang masih alami dengan deburan ombak yang menabrak karang dan pegunungan yang hijau dengan teduhnya pepohonan di sekitar pinggiran pantai.

Sesekali kita berjumpa dan bertegur sapa dengan warga sekitar yang ramah. Jika kalian beruntung, bisa bertemu penyu yang naik ke daratan untuk bertelur pada musimnya. Masih banyak juga, ikan-ikan yang dapat dilihat di pinggiran pantai.

Setelah puas bermain, sekitar pukul 16.30 WIB kami memutuskan untuk pulang. Saat menuju ke parkiran, kita bertemu dengan para nelayan yang sedang memperbaiki jaring-jaring untuk menangkap lobster yang akan diletakkan di pinggiran tebing. Kita pun mulai bersiap-siap untuk melewati medan jalan yang menanjak dan yang penuh guncangan lagi.